Senin, 28 November 2011

life


Kehidupan,
Hidup terkadang hidup itu menyakitkan walau mungkin kadang juga banyak terdapat hal yang menyenangkan . Dalam hidup cuma ada dua pilihan YA atau TIDAK . kita enggak bisa memaksa seseorang berkata YA padahal dihati kecilnya TIDAK , begitu juga sebaliknya . Terkadang harus berpura-pura baik dalam menjalani kehidupan dan mencoba menjadi seseorang yang kuat padahal ia rapuh .
Kalau ada yang bilang hidup itu “Cuma panggung sandiwara”  menurut gue ada benarnya juga sih karena kadang demi kehidupan orang suka berpura-pura jadi apa yang bukan dia. Kadang dalam hidup apa yang kita mau susah banget buat dicapai, tapi kalo tanpa usaha dan kerja keras gimana mau bisa tercapai. Jadi inget kata temen gue : “Tuhan gag ngasih apa yang kita inginkan , tapi tuhan ngasih apa yang kita butuhkan”  .
Menurut gue Tuhan itu baik banget udah ngasih kesempatan buat gue untuk rasain apa yang dinamakan kehidupan. Walau terkadang hidup gag menyenangkan tapi gue tetep bersyukur karena kehidupan lah yang buat gue ada didunia ini. Dear GOD : “ makasii udah memberi aku kesempatan untuk hidup karena hidup aku tau apa itu sedih, senang, gembira , tawa , tangis , dan bahagia” .

_rizkiaaakiki_

Rabu, 16 November 2011

Gaji Papa Berapa?

Seperti biasa Doni, Kepala Cabang di salah satu Bank swasta di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Kiran, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya Ia sudah menunggu cukup lama. “Kok, belum tidur ?” sapa Doni sambil mencium anaknya. Biasanya Kiran memang sudah lelap ketika Ia pulang dan baru terjaga ketika Ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Kiran menjawab, “Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”.
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”.
“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Kiran singkat.
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 Hari kerja. Sabtu dan minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”. Kiran berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Doni beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Kiran berlari mengikutinya. “Kalo satu hari Papa dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000,- dong” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Doni tetapi Kiran tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Kiran kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- enggak ?”.
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. dan mau mandi dulu. Tidurlah”.
“Tapi Papa…”
Kesabaran Doni pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Kiran. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Doni nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Kiran di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Kiran didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Doni berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Kiran. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” tanya Doni. “Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.
“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Doni lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya Ada Rp15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,-maka setengah jam aku harus ganti Rp 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Kiran polos.
Donipun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Diri sendiri

“Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.
Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini.”
Tidak ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri. Tak bisa kita mengubah diri sendiri sebelum mengenal diri sendiri. Takkan kenal pada diri sendiri sebelum mampu menerima diri ini apa adanya.

Paku

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku pagar belakang rumah setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.
Akhhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercerabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini.di hati orang.”
“Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu kamu mencabut paku itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada.dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik..”



Kupu-Kupu

Ketika menuruni tangga menuju lapangan parkir, aku menemukan seekor kupu-kupu indah terperangkap dekat kaca jendela.

Kupu-kupu itu terus terbang menabrak kaca jendela mencari jalan keluar. Aku mengulurkan tanganku mencoba menolongnya, tetapi ia hanya hinggap sejenak lalu terbang lagi dan kembali menabrak kaca jendela. Kemudian aku mencoba menghalaunya agar keluar dari pintu, tapi ia terus saja menabrak kaca jendela.
Akhirnya aku menangkapnya dan membawanya dengan aman ke alam bebas. Ketika aku membuka tangan untuk melepaskannya, terpikir olehku kadang alangkah miripnya tindakan kita dengan kupu-kupu itu. Dalam ketakutan dan ketidaksabaran kita, sering kita melawan bimbingan Tuhan dan melakukan usaha yang sia-sia. Padahal jika kita mau sejenak berdiam diri, ikhlas dan pasrah pada Tuhan, kita akan merasakan pertolonganNYA yang membawa kita mengatasi rintangan-rintangan menuju kebahagian yang telah disediakanNYA untuk kita

hanya Engkau yang tau



Tuhan dimana dia
Senyumnya tawanya tangisnya
Hanya untukku
Tuhan sedang apa dia
Susah senang selalu bersama
Tuhan ingatkah dia
Ketika pagi datang dia selalu menyapa
Tuhan masih taukah dia
Kebiasaan ku kesukaan ku hingga keburukan ku
Tuhan  hanya Engkau yang tau  
 Dahulu selalu dia
Hanya dia dia dan dia . . .

-rizkiaaakiki-


Minggu, 13 November 2011

Perbandingan antara system life cycle dengan system development life cycle

  • System Life Cycle (SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Ini biasanya digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem yang besar. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.

Beberapa SLC (System Life Cycle)  terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC (System Life Cycle) adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD. 

System Life Cycle (SLC) terdiri dari lima fase yaitu :

1. Fase Perencanaan

Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.

2. Fase Analisis

Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.


3. Fase Desain

Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.

4. Fase Pelaksanaan / Implementasi

Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.

5. Fase Pemakaian / Penggunaan

Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.

Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.
adsense here

·  System Development life Cycle 

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :

1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

SDLC merupakan siklus pengembangan sistem. Pengembangan sistem teknik (engineering system development). Meliputi langkah berikut:

1. System planning,
2. System analysis,
3. System design,
4. System selection,
5. system implementation,
6. system maintenance.



System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.


Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :


ü  Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
ü  Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
ü  Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
ü  Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
ü  Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
ü  Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Sumber :



Sabtu, 05 November 2011

aku


Inginnya menjadi matahari
Yang selalu menyinari bumi
Inginnya menjadi angin
Yang selalu memberi kesejukan
Inginnya menjadi bintang
Yang selalu berkelip di malam hari
Inginnya aku menjadi air
Yang selalu mengalir memberikan kehidupan
Tetapi aku tetaplah aku. . .
Aku adalah aku bukan mereka dia atau siapapun . . .
_rizkiaaakiki_

bebas


Bebas
Inginnya aku bebas . berjalan lurus tak terhenti
Terbang
Inginnya aku terbang,  hingga terlupakan semua masalah yang ada
Aku Cuma manusia
Aku bukan malaikat
Ingin bebas terbang jauh. . .
Aku Cuma manusia bukan malaikat . . .

_rizkiaaakiki_

ingin menjadi

Aku ingin menjadi pagimu
Merangkul mentari dengan embun sahaja menggores hari
Aku ingin menjadi siangmu
Mengobar sinar surya dengan hangatnya sepoi angin menari
Meneteskan peluh keringat, meranggas kibaran semangat
Aku ingin menjadi soremu
Menelan bulat matahari senja, memerahkan semesta
Aku ingin menjadi malammu
Melukis bulanku anggun terkulai abu
Hingga menitikkan air matamu yang syahdu
Dan menjadi bintang sebagai tudung langit yang kelu
Aku ingin menjadi harimu
Di setiap langkah waktu hingga menutup kisah hidupmu