Selasa, 08 Mei 2012

Analisis Kredit


Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara  tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan dengan bank.
Ataupun Tujuan dari adanya analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit nasabah, terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut:
1. Character
Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:
·         Meneliti riwayat hidup calon nasabah;
·         Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;
·         Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);
·         Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;
·         Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
·         Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.
2. Capital
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit.
Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank. 
3. Capacity
Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
·         Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:
·         Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.
·         Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus
·         Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.
·         Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
·         Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.
4. Collateral
Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank.
 Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.
5. Condition of Economy
Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:
·         Keadaan konjungtur
·         Peraturan-peraturan pemerintah
·         Situasi, politik dan perekonomian dunia
·         Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran
6. Constraint
Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata.
Selama proses kegiatan analisis kredit, account officer, yang ditugaskan menilai mutu permintaan kredit, akan mengevaluasi enam faktor yang mempengaruhi kemampuan dan kesediaan debitur melunasi kredit. Keenam faktor itu adalah:
·         Wewenang untuk meminjam
·         Watak (character) calon debitur
·         Kemampuan mereka menghasilkan pendapatan/laba
·         Kondisi fasilitas produksi yang mereka mili
·         Jaminan kredit yang disediakan
·         Prospek perkembangan ekonomi dan bidang usaha bisnis mereka

http://bank-kita.blogspot.com/2011/02/analisis-kredit-sebagai-penangkal.html

Minggu, 22 April 2012

Analisis Perubahan Pendapatan


PENGERTIAN PENDAPATAN

      Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi (selama periode) yang timbul dalam rangka kegiatan usaha dari suatu badan bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari ekuitas peserta. Pendapatan harus diukur pada nilai wajar dengan pertimbangan diterimanya piutang. Pengakuan Pendapatan Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statement keuangan.

SUMBER PENDAPATAN 

  1. Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham
  2.  Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
  3.  Hadiah , sumbangan atau penemuan
  4.  Revaluasi aktiva
  5.  Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk.

    Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
Ø  EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).

Ø  REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.



PENGUKURAN PENDAPATAN

     Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kasatausetarakas.
     Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
     Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa
yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

 

Sabtu, 31 Maret 2012

BEP

Break  Even Point 

(BEP) merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan.Analisis titik impas sering disebut analisis perencanaan laba (profit planning). Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk  baru.

Artinya dalam memproduksi produk baru tentu berkaitan dengan maslah biaya yangharus dikeluarkan, kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yangakan diproduksi atau dijual kekonsumen. Analisis BEP digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan samadengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol.

Melalui titik BEP, kita akan dapat mengetahui bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan(penjualan atau produksi). Oleh karena itu, analisis ini juga sering disebut dengan nama
cost profit volume analysis.

Analisis BEP juga memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal, yangharus diproduksi atau dijual. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu memperolehkeuntungan yang maksimal. Artinya dengan memproduksi sejumlah barang dengankapasitas produksi yang dimilikinya, perusahaan akan tahu batas minimal yang harusdijual dan keuntungan maksimal yang diperoleh apabila diproduksi secara penuh.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arti analisis BEP adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dantidak pula menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan yangditerima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.


Tujuan Analisis Titik Impas / BEP

Penggunaan analisis BEP memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

Ø Mendesain spesifikasi produk 
Ø Menentukan harga jual persatuan
Ø Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak    
mengalami kerugian.
Ø Memaksimalkan jumlah produksi
Ø Merencanakan laba yang diinginkan


Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :
Ø  Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali
Ø  Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan
Ø  Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli .


Contoh kasus BEP
Ø  Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point :
                 Total Fixed Cost
__________________________________
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Contoh :
Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.800,000,-
Variable cost    Rp.10,000 / unit
Harga jual   Rp. 20,000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah
Rp.400,000
__________  =  80 units
20,000 – 10,000
Artinya perusahaan perlu menjual 80 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 81, maka took itu mulai memperoleh keuntungan

Ø  Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :
                   Total Fixed Cost
__________________________________   x  Harga jual / unit
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah
Rp.800,000
__________  x Rp.20,000 = Rp.1,600,000,-
20,000 – 10,000

Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
Ø  Variabel Cost (biaya Variabel)
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total.
Ø  Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu.
Ø   Semi Varibel Cost
Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost.Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi

Gambar / Kurva BEP

 









 

Sabtu, 17 Maret 2012

Sumber Penerimaan dan Penggunaan Modal Kerja


Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan.Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu :
  • Konsep kuantitatif:
Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
  • Konsep kualitatif:
Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
  • Konsep fungsional:
Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.

TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
       Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal :
  1. Hasil operasi perusahaan.
  2. Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
  3. Penjualan aktiva tidak lancar
  4. Penjualan saham atau obligasi
SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
Ø  Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
Ø  Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
Ø  Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
Ø  Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
Ø  Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
Ø  Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
Ø  Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Modal kerja dapat  juga berasal dari berbagai sumber yaitu :
1. Pendapatan Bersih
            Modal kerja diperoleh dari penjualan barang dan hasil – jasil lainnya yang meningkatkan uang KAS dan Piutang. Akan tetapi, sebagian dari modal kerja ini harus digunakan untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya usaha yang telah di keluarkan untuk memperoleh revenue, yakni berupa biaya penjualan dan biaya administrasi.
Dalam perhitungan laba Rugi terdapat dua jenis biaya usaha yaitu :
Ø  Pos – pos biaya yang memerlukan pengeluaran kas atau utang yang akhirnya akan memerlukan penggunaan modal kerja contoh : pembelian barang dagangan atau bahan baku, pembayaran gaji, upah, dan premi asuransi,
Ø   Pos – pos biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas atau menimbulkan utang yang akhirnya juga tidak memerlukan penggunaan modal kerja misalnya : beban penyusutan, deplesi dan amortisasi

2. Keuntungan Dari Penjualan Surat – Surat Berharga
       
Surat – surat berharga sebagai salah satu pos aktiva lancar dapat dijual dan dari penjualan ini akan timbul keuntungan. Penjualan surat – surat berharga menunjukan pergeseran bentuk pos aktiva lancar dari pos ”surat-surat berharga ” menjadi pos ”kas”. Keuntungan yang diperoleh merupakan sumber penambahan modal kerja, sebaliknya, jika terjadi kerugian maka modal kerja akan berkurang.

3. Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya.
4. Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana dari pemilik
5. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya.
6. Kredit dari supplier atau trade creditor

Sumber: